Kata Sejarawan: Panjat Pinang Dibuat Belanda untuk Hiburan dan Tertawa

Panjat pinang diusulkan Asep Kambali, sejarawan yang juga pendiri Komunitas Historia untuk tak lagi dilombakan di perayaan kemerdekaan 17 Agustus. Asep sebagai sejarawan memiliki alasan kuat.



"Saya punya foto tahun 1920, di sana ada orang-orang Belanda yang ketawa-ketawa melihat panjang pinang," jelas Asep, Jumat (15/5/2015).

Asep menuturkan, sekitar tahun 1920 hingga 1930 di Batavia orang Belanda menjadikan panjat pinang sebagai hiburan dan tontonan, dengan pribumi yang menjadi tukang panjat pinang. Kemudian, lomba balap karung dengan karung goni yang menurutnya melambangkan tanam paksa juga tak layak dijadikan lomba saat 17-an.

"Ini hiburan yang semu, jauh dari kesan mendidik dan tidak membangkitkan nasionalisme dan patriotisme," urainya.

Semestinya, diadakan aneka lomba seperti baca teks proklamasi, lomba menyanyi lagu kebangsaan, lomba mirip pahlawan dan banyak yang lainnya.

"Dalam konteks melihat masa lalu, panjat pinang dan balap karung itu pembodohan," tutup dia.

TERIMA KASIH Sudah Membaca dan Membagikan. Silahkan Masukkan Email Anda untuk Berlangganan Secara Gratis di Bawah Ini dan Tekan Tombol Subscribe

0 Response to "Kata Sejarawan: Panjat Pinang Dibuat Belanda untuk Hiburan dan Tertawa"

Post a Comment