Presiden Joko Widodo memberikan peringatan kepada jajaran kabinet kerja dalam menggunakan anggaran. Karena tidak ada serapan anggaran, presiden meminta agar para menteri berhati-hati dalam mengelola anggaran yang bisa berdampak pada melemahnya perekonomian.
Presiden Joko Widodo mengatakan, keputusan untuk mengurangi subsidi terhadap bahan bakar minyak yang dijual akan berdampak luas terhadap kesejahteraan masyarakat. Ia pun sejak awal sudah bersiap diri apabila kebijakan itu akan dianggap tidak populer.
"Waktu pengalihan subsidi BBM November 2014 lalu, saya sudah diingatkan bahwa mengalihkan subsidi akan membuat popularitas jatuh. Itu risiko sebuah keputusan pemimpin, dan itu tidak ada masalah buat saya," kata Jokowi dihadapan ribuan relawan pendukungnya saat kegiatan Jambore Komunitas Juang Relawan Jokowi di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta Timur.
Menurut dia, selama ini BBM lebih banyak dimanfaatkan untuk hal-hal yang bersifat konsumtif, bukan produktif. Ia berharap, dengan pengurangan subsidi ini, maka dapat dialihkan untuk hal-hal yang bersifat produktif.
Tak hanya di bidang ekonomi. Menurut mantan Gubernur DKI Jakarta itu, keputusannya untuk mengeksekusi mati sejumlah bandar narkoba yang berasal dari luar negeri akan berdampak luas terhadap hubungan bilateral Indonesia dengan negara sahabat.
Namun, Jokowi mengingatkan, akibat tindakan para pengedar itu setiap hari 50 orang meninggal dunia lantaran ketergantungan narkoba. Angka itu semakin fantastis jika dikalkulasi mencapai 18.000 orang setiap tahun.
"Yang 18.000 orang setiap tahun itu pernah tidak diurusi? Pernah tidak diberitakan? Saya siap mengambil kebijakan yang dianggap tidak populer, dimaki-maki. Jangan dipikir Jokowi ini penakut ya," tegas dia.(Dani Prabowo)
(sumber)
0 Response to "PRESIDEN JOKOWI SIAP DIBENCI"
Post a Comment